2013/06/24

Volkswagen Golf 1.4 TSI



Model : Volkswagen Golf 1.4 TSI MKVI
Production Year : 2010-now
Price : IDR 357mills (2013, new) ; 260-290mills (2nd, vary by year)
Engine : 1.390cc 4-cylinders inline engine twincharger, 160PS 240Nm
Dimension :  4199x1786x1512
Curb Weight : 1346 kg
Transmission : 7-speed DSG dry-clutch with tiptronic
Drivetrain : Front Engine-Front Wheel Drive (FF)
Wheel : 16inch, 205/55/16
Suspension : Suspension Struts and 3 point wishbone (Front), 4-link axle with independent suspension (rear)
Safety : 11 airbags, seat belts, ABS, EBD, HBA, EBC, TCS, EDL, ISOFIX, rain sensor, crumple zone, Side door impact beam
Special Features : RCD 310 Radio CD/ MP3 Player with 8 speakers, AUX in

Review
Golf adalah salah satu produk legendaris Volkswagen selain Beetle. VW Golf dari dulu terkenal sebagai hot-hatchback yang kencang dan menyenangkan, juga mendapatkan penghargaan dimana-mana, terutama trim kencang GTI. Golf TSI yang masuk ke Indonesia merupakan generasi keenam (Mark 6), dimana juga merupakan titik awal perkenalan teknologi TSI (Twin-Stratified Injection) ke masyarakat Indonesia, dan juga merupakan Golf versi "ekonomis" dengan harga tidak sampai 400juta. Dapur pacunya memiliki kapasitas yang kecil, hanya 1400cc, namun dengan teknologi TSI, yang menggabungkan Supercharge dengan Turbocharge, tenaganya bahkan menyamai mesin 2000cc. Berkat cc kecil ini juga harganya bisa ditekan hingga tidak sampai 400juta. Teknologi terbaru VW ini diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia, terbukti dengan banyaknya populasi Golf TSI.

Exterior
Pada exterior Golf TSI, anda tidak akan menemukan tampilan sangar seperti GTI. Tampilannya cukup simpel seperti hatchback biasa, tapi cukup cantik dan tidak membosankan. Garis body nya masih memiliki kesamaan dengan generasi lawas (Mark V).
Exterior Golf TSI
(autowp.ru)
Interior
Interior Golf TSI didominasi warna hitam, kental aura sporty, dibalut material berkualitas khas mobil-mobil Eropa. Yang menarik di MID nya ada semacam service reminder, cukup menarik..... Apalagi mobil berteknologi tinggi memang butuh seperti ini agar pemiliknya tidak lalai
Interior Golf TSI
(commons.wikimedia.org)

Behind the Wheel
Berada di balik kemudi VW Golf TSI, hatchback ini memiliki posisi mengemudi yang nyaman, dan pandangan ke depan yang luas dan minim blindspot, anda tidak akan merasa mengemudikan sebuah hatchback dengan panjang 4,1 meter dan lebar 1,7meter. Mobil ini sangat mengerti kebutuhan pengemudi antusias. Spion juga cukup leluasa melihat objek di belakang, sayangnya unit test yang saya gunakan spion kirinya pecah, dan sparepart belum datang, sehingga mau tidak mau saya mengemudi hanya dengan 1 spion saja, karena spion kiri pecah objek jadi tidak jelas.
Nyalakan mesin, mesinnya halus, sangat halus dan senyap, suaranya bahkan hampir tidak terdengar di dalam kabin. Pijak gas sedikit, lho kok agak menyendat? Mungkin ini akibat penggunaan DSG yang memang startupnya agak tersendat. Efek menyendat ini juga efek dari 7-speednya yang punya rasio pendek. Namun sisi positifnya, mobil ini cenderung aman dikemudikan oleh orang yang baru belajar mengemudi sekalipun. Keluar dari dealer, saya menginjak gas agak dalam, spontan tubuh saya terdorong ke belakang. Sentakan turbonya begitu kuat dari putaran 2000 RPM. Mobil ini begitu menyenangkan dikendarai meliuk-liuk di dalam kota, berkat supercharger dan turbocharger, tenaga mobil ini seakan tidak ada habisnya. Mobil ini sangat addicting. Saya iseng mencoba akselerasi mobil ini dengan mode tiptronic, saya mencari jalanan sepi, dan mencoba akselerasi dari nol. Tuas pada posisi S, dan saya injak gas dalam. Ban mobil ini pun berdecit dengan keras, dan mobil meluncur dari nol sampai 120 kph dengan sekejap mata saja. Salesperson yang mendampingi saya sempat merekam dan akselerasi nol sampai 100 kph ditempuh lebih cepat dari klaim pabrik yang menyebutkan 8 detik, nyatanya saya mencoba tidak sampai 8 detik, lebih tepatnya sekitar 7 detik, dan hebatnya mobil berisi 3 orang pria dengan berat rata-rata, ditambah mobil sudah berusia 2 tahun (salesperson mengatakan mobil test ini merupakan unit 2011). Bisa dibayangkan bagaimana jika mobil ini dalam kondisi baru dan tidak ada siapapun kecuali pengemudi. 
Pengendalian mobil ini pun begitu stabil, roda kemudi juga mengikuti kemauan pengemudi secara total. Mobil ini cukup lincah diajak bermanuver, gerakan setir dan roda sinkron, menambah unsur fun to drive dari mobil ini. Bahkan kestabilan ini juga tidak mengorbankan kenyamanan. Shock cukup baik meredam guncangan.
1 hal yang saya cukup kagum dengan Volkswagen, faktor keamanan begitu diperhatikan. Meski mobil ini kencang, tapi begitu tuas masuk di D dan anda belum menginjak pedal gas, ia tidak akan langsung "menggelinding", mobil ini memberi jeda kurang lebih 1-2detik baru ia akan "menggelinding". 1-2 detik ini cukup membantu pengemudi yang kondisi kesehatannya kurang baik atau mengantuk, bahkan orang yang tidak terbiasa dengan transmisi matik. Berbeda dengan mobil-mobil bertransmisi matik yang biasanya ketika tuas sudah masuk di D ia akan langsung menggelinding bahkan sebelum diinjak pedal gasnya.

Ergonomika
Sebagai medium hatchback, Golf punya ruang yang cukup untuk baik penumpang maupun barang. Bagasinya pun luas untuk ukurannya yang dari luar terlihat kecil.

Pros
- Fun to drive
- Performa
- Bantingan lembut
- Value for money
- Safety
- Teknologi canggih
- Kabin cukup lapang
- Pajak murah (1400cc)

Cons
- Wajib menggunakan BBM oktan tinggi (minimal RON92, namun disarankan RON95)
- Model kurang sporty
- Akan berganti model
- Beberapa fitur penunjang kemewahan kurang (electric seat adjuster, head unit multimedia, navigasi, dll)

Pendapat Pribadi
Ada 3 kata yang dapat menggambarkan mobil ini : Fast, Fun, Value. Mobil ini kencang sekaligus fun to drive, ditambah harganya yang cukup bersahabat, dan pajak yang rendah karena 1400cc. Bayangkan dengan harga tidak sampai 400juta anda mendapatkan sebuah hatchback legendaris keluaran pabrikan besar Eropa yang sudah malang-melintang di dunia otomotif, dan akselerasi 0-100 kph hanya 7-8 detik saja. Mobil ini cocok dibawa siapa saja, pria mapan yang sudah berkeluarga, ibu rumah tangga, remaja pria maupun wanita. Untuk pecinta kecepatan, opsi chip-up menjadi pilihan paling tepat. Dengan hanya upgrade software saja, tambahan tenaga bisa mencapai 50PS. Akan lebih optimal lagi apabila ditambah upgrade exhaust system aftermarket yang sudah tersedia banyak untuk VW Golf.

Trivia
- Ada 5 mobil Volkswagen yang dijual di Indonesia menggunakan mesin sama : Polo, Golf TSI, Touran TSI, Scirocco TSI, dan Tiguan TSI. Untuk Polo ia menggunakan unit serupa hanya saja tanpa imbuhan TSI, sehingga outputnya juga tidak sebesar saudara-saudaranya yang lain.
- Golf juga memiliki "bentuk" selain hatchback 5-pintu : station wagon (Golf Variant), sedan 4-pintu (Jetta), Cabriolet, dan hatchback 3-pintu. Untuk Golf hatchback, ada trim TSI, GTI, R.
- Mesin TSI 2 kali mendapat penghargaan "International Engine of The Year" pada tahun 2009-2010, dan "1.0 to 1.4litre" berturut-turut pada tahun 2006-2013

2013/06/21

Nissan March 1.2 XS A/T

nissan.co.id


Model : Nissan March 1.2 XS A/T (K13)
Production Year : 2010-now
Price : IDR 143-168mills (2013, new) ; 120-140mills (2nd, vary by year)
Engine : HR12DE DOHC CVTC 76PS 103Nm
Dimension :  3780 x 1665 x 1525
Curb Weight : 945kg
Transmission : 4-speed A/T
Drivetrain : Front Engine-Front Wheel Drive (FF)
Wheel : 15 inch, N/A tire size
Suspension : McPherson Strut with Coil Spring (Front), Torsion Beam (Rear)
Safety : Crumple Zone, Single airbag (XS Only), ABS EBD BA, side impact door beam
Special Features : Climate Control A/C (XS Only)

Review
Nissan March merupakan jagoan Nissan di kelas small hatchback 1.200cc. Diluncurkan pada tahun 2010 untuk melawan Suzuki Splash yang lebih dulu meluncur. Kemudian disusul dengan Kia Picanto, Chevrolet Spark, Honda Brio, Mitsubishi Mirage, dan Toyota Etios Valco. Nissan March hadir dalam 3 tipe dan 2 transmisi : standar manual, standar automatic, dan XS automatic. Perbedaan antara standar dan XS terletak pada fitur dimana XS sudah dilengkapi dengan driver airbag dan AC digital. Selain 3 tipe itu juga ada edisi spesial March Nismo yang basicnya menggunakan March std manual yang dituning suspensinya. Tahun 2011 juga diluncurkan Autech sports version. Tampang Nissan March facelift sudah banyak terkuak di luar negeri, sepertinya tidak lama lagi akan ada facelift untuk March. 

Exterior
Tampilan luar March akan sedikit mengingatkan kita pada Toyota Yaris, terutama pada bagian pilar C nya. Keduanya memang punya desain membulat, hanya saja March lebih feminim.... dan lebih "culun".... Apabila pengemudinya wanita mungkin masih terlihat pantas, tetapi apabila pengemudinya laki-laki dengan badan kekar... Akan jadi pemandangan yang kurang enak.... Untungnya masih tertolong dengan desain velg yang cukup sporty.... Mirip dengan milik Grand Livina.


Exterior Nissan March
(nissan.co.id)

Interior
Interior Nissan March bernuansa bulat, dan ini juga diikuti oleh saudara 1 platformnya, Nissan Juke. Entah apa yang ada di pikiran engineer Nissan dalam menciptakan kedua mobil ini..... It's quite a simple interior in March, beda dengan milik Juke yang sedikit ada kesan modern di head unit dan tombol-tombol ajaibnya.... Oh iya yang membedakan March XS dengan standar selain tombol AC, ornamen silver pada setir.... Enggak penting sih.... Tapi cukup membuat interiornya enak dilihat 

Interior Nissan March, kental nuansa membulat
(nissan.co.id)

Behind The Wheel
Jujur saja, posisi mengemudi Nissan March sangatlah tidak cocok untuk pria.... Maksud saya disini adalah pria berpostur tubuh rata-rata (tinggi 170cm). Mengapa? Posisi gear levernya sangat rendah dibanding setirnya, sulit dijangkau oleh pria yang berpostur tinggi. Ketika anda sudah mengatur posisi jok yang enak, selalu ada yang tidak pas. Visibilitas ke depan cukup baik (tidak seperti Nissan SUV yang terhalang bonnet), namun tetap saja feel nya mobil ini lebar sekali...
Ok, langsung saja. March dipersenjatai mesin 3 silinder bertenaga 76PS dan torsi 103Nm, dipadu dengan transmisi Automatic 4 percepatan. Hasilnya? Seperti yang saya duga, performanya tidak berbicara banyak dibandingkan lawan-lawannya.... Untuk stop and go dalam kota mungkin mencukupi, namun tetap saja, anda harus menginjak gas agak dalam.... Dan ini dampaknya ke konsumsi BBM.... Jargon irit yang disandang March sepertinya hanya berlaku untuk tipe bertransmisi manual. Untuk transmisi matiknya biasa saja.... Tidak terlalu irit tapi juga tidak bisa dibilang boros... Jika dibandingkan rivalnya, Mitsubishi Mirage CVT, March lebih berat hampir 100kg, perbedaan bobot hampir 100kg dan March yang masih menggunakan 4-speed Auto mungkin yang menyebabkan penyaluran tenaga kurang baik.
Untuk handling masuk dalam taraf OK, berkat bodinya yang berat. Namun untuk kelincahan dan feedback setir, well, sama seperti tipikal mobil Nissan lainnya, sangat minim, sekali lagi akibat dari setir yang terlalu ringan. Handlingnya cukup baik, bantingannya juga tidak terlalu keras, cenderung ke lembut malah.

Ergonomika
Berkat desain dan dimensinya yang mirip Toyota Yaris, March boleh dibilang cukup lapang, legroom dan headroom di baris kedua cukup tersedia, bagasinya pun luas untuk ukuran small hatchback. Dibandingkan saudara 1 platformnya, Juke, ini sangat bertolak belakang.

Pros 
- Kenyamanan
- Kabin dan bagasi lapang
- Cukup stabil
- Setir ringan (mudah saat parkir)
- AC climate control

Cons
- Underpower (akibat body berat)
- Penyaluran tenaga kurang halus
- Build Quality
- Harga tinggi
- Setir ringan (minim feedback)
- Posisi mengemudi kurang nyaman (gear lever terlalu rendah)

Pendapat Pribadi 
March adalah mobil yang cukup baik, dan hanya cocok untuk wanita. Untuk pria akan terlihat lucu memakai mobil ini. Selain itu baik posisi mengemudi dan fungsionalitasnya, juga lebih condong ke karakter wanita yang menyukai mobil kecil, simpel, punya ruang cukup untuk membawa belanjaan, dan ditambah lagi, desainnya.... Kebanyakan teman saya yang wanita menyukai March karena "lucu".... Sangat disayangkan harganya cukup tinggi... 

Trivia 
- Nissan March di luar negeri bernama Nissan Micra, dan March yang masuk ke Indonesia ini adalah generasi keempat (K13). Generasi ketiganya (K12) ada beberapa unit yang masuk ke Indonesia melalui jalur importir umum.
- Nissan March di luar juga tersedia tipe 1.5L bermesin serupa Livina, HR15DE
- March facelift kemungkinan akan menggunakan transmisi Xtronic CVT seperti standar Nissan sekarang.

2013/06/19

Nissan Juke 1.5 RX CVT




Model : Nissan Juke 1.5 RX CVT
Production Year : 2011-now
Price : 246-256mills (2013, new) ; 21x-23x mills (2nd, vary by year)
Engine : HR15DE 1.498cc inline-4 DOHC CVTC 114PS 150Nm
Dimension : 4.135 x 1.765 x 1.565
Curb Weight : N/A 
Transmission : XTronic CVT
Drivetrain : Front Engine-Front Wheel Drive (FF)
Wheel : 17 inch, 215/55/17 Yokohama dB
Suspension : N/A
Safety : Crumple Zone, dual airbags, ABS+EBD+BA, Side Door Impact Beam
Special Features : i-CON (Integrated Control System), 3 Drive Mode (Comfort, Normal, Sport), Climate Control A/C, 2DIN LCD Head Unit with Wi-Fi, MP3, USB, AUX, Bluetooth ready, Smartkey, Start-Stop button, Red interior (Red edition only)

Review
Nissan Juke pertama kali diperkenalkan ke publik sebagai konsep, Nissan Qazana concept pada tahun 2009 di Geneva Motor Show. Tahun 2010 mulai produksi, dan 2011 baru masuk Indonesia. Nissan Juke menggunakan platform yang sama dengan Nissan March, dan untuk versi Indonesia mesin yang digunakan sama dengan Grand Livina, namun dengan penggunaan dual injector sehingga tenaganya meningkat 5hp dibanding Grand Livina dengan mesin yang sama, mesin ini kemudian digunakan oleh Nissan Evalia, dan All-New Grand Livina 2013. Sementara untuk versi 1.6 Turbo dengan mesin MR16DDT tidak masuk ke Indonesia. Tahun 2012 juga diperkenalkan RX red edition dimana perbedaannya terletak pada  panel-panel dasbor yang menggunakan warna merah.

Exterior
Berbicara exterior Nissan Juke, jujur saya secara menyeluruh kurang menyukainya. Dari belakang terlihat cukup elegan memang, dengan tarikan garis coupe menyerupai sportcar Nissan 370Z, namun dari depan.............. No comment...... Mulai panel setelah pilar hingga lampu utama saya tidak menyukainya.... Tampak depannya terlihat seperti kodok yang terinfeksi virus menjadi kodok mutan..... So strange, lampu kota dan lampu utama terpisah. Pasti sulit untuk membongkarnya.... Tapi desain itu subjektif, ada juga yang menyukai desain Juke yang agak "nyeleneh" ini, namun saya termasuk yang kurang menyukainya

Exterior Nissan Juke
(nissan.co.id)

Interior
Interior Juke juga tidak kalah aneh, mulai dari panel serba-bulat, sampai handel pintu krom juga bulat. Apakah ini bertujuan menyamakan dengan exteriornya yang membulat?

Interior Nissan Juke
(nissan.co.id)
Behind the Wheel
Satu hal yang saya harus kritik habis-habisan pada Juke ini, bahkan seluruh produk Nissan bergenre SUV juga seperti X-Trail, posisi mengemudinya. Pandangan kedepan justru terhalang oleh bonnet yang tinggi, akan sangat sulit untuk manuver menyalip, atau bahkan mendeteksi benda-benda di depan bonnet, dan juga cukup berbahaya menurut saya, karena terlalu banyak blind spot pada mobil ini. Mengemudikan crossover kompak seperti Juke pun jadi seperti mengemudikan mobil besar, bahkan saya lebih kesulitan mengemudikan Juke dibanding CR-V atau Pajero Sport yang lebih besar.
Ok cukup tentang posisi mengemudinya, waktunya tancap gas. Mobil yang disenjatai mesin HR15DE berteknologi dual injector dengan output daya 114PS ini cukup baik pada rentang RPM menengah dari 3000-5000, sehingga tidak menyulitkan saat kondisi stop-and-go dalam kota. Namun untuk RPM diatas itu tenaganya justru kosong. Meskipun pada mode SPORT hal ini cukup terobati. yang sangat disayangkan adalah tidak tersedianya manual-mode pada Juke, dimana sangat ironi dengan pangsa pasarnya yaitu anak muda yang suka memacu mobil hingga maksimal, tidak seperti kakaknya X-Trail yang pangsa pasarnya untuk orang dewasa yang cukup mapan justru disediakan M-mode.
Pengendalian Nissan Juke terasa begitu stabil, berkat paduan ban Yokohama dB berprofil tipis. Hanya saja kurang lincah, setir terlalu ringan sehingga feedbacknya minim, ditambah banyaknya blindspot terutama pada bonnet yang seakan-akan membuat anda seperti mengemudikan mobil besar. Tetapi dampak dari ban profil tipis ini adalah bantingan yang cukup keras, berbeda dengan produk Nissan yang terkenal dengan kelembutan bantingan suspensinya, yang 1 ini keras. Dan 1 yang saya harus kritisi, meskipun yang digunakan adalah ban silent Yokohama dB, namun road noise masih cukup mengganggu, dan ini yang harus disayangkan.

Ergonomika
Sayang sekali untuk soal ergonomika kabin, Juke tidak berbicara banyak. Bentuknya yang mirip coupe membuat row 2 juga terasa "coupe" alias sempit. Saya membandingkan dengan sedan 2 pintu seperti Mazda MX-6 '90 dan Honda Estilo '94 yang pernah saya naiki pun masih lebih enak row 2 nya. Bagasinya juga sangat sempit. 1 koper full size tidak akan muat apabila tidak memajukan sandaran jok baris kedua, dan juga jadi masalah bagi anda para audiophile, karena pemasangan subwoofer sangat mengganggu ruang bagasi.

Pros
- Stabil
- Kaya fitur
- Drive mode
- Desain belakang

Cons
- Mesin kurang bertenaga
- Blindspot
- Bonnet tinggi
- Desain depan
- Ruang kabin (sangat) sempit

Pendapat Pribadi
Nissan Juke sebenarnya mobil yang cukup well-built. Keberanian Nissan dengan model  yang "nyeleneh" ini justru memancing para kawula muda yang ingin tampil berbeda. Terbukti pada awal peluncurannya indent panjang karena overbooked. Namun beberapa point yang kurang penting justru menjadi ganjalan Juke untuk menjadi pilihan beberapa orang, di antaranya ruang kabin yang sangat tidak manusiawi, dan bagi pengemudi antusias, bonnet yang terlalu tinggi. Saya sering bertemu Nissan Juke di jalanan tidak berani mengambil celah-celah sempit yang padahal bisa dilewati oleh saya yang mengemudikan Honda CR-V yang lebih besar dengan sangat mudah. Pemikiran saya langsung tertuju pada bonnet Juke yang tinggi sehingga membuat driver ragu untuk menyalip. Juke ini cocok untuk para pria muda yang ingin tampil beda di sekolah/kampus, namun tidak saya rekomendasi untuk wanita, kecuali model yang punya paras tinggi. Postur tubuh wanita Indonesia rata-rata akan kesulitan untuk mengemudikannya dengan lincah karena pandangan terhalang oleh bonnet.

Trivia
- Nissan Juke pernah di recall pada tahun 2011 di Amerika terkait masalah turbocharger (pada  tipe 1.6T)
- Nissan mengeluarkan versi kencang dan hardcore dari Juke, yaitu Juke-R. Idenya adalah menjejalkan mesin VR38DETT yang merupakan milik sportscar GT-R pada bonnet Juke. 
- Juga ada tipe diesel di beberapa negara
- Pada awal peluncuran di Indonesia, Juke laris bahkan overbooked, tetapi juga banyak calon pelanggan yang beralih karena indent yang selalu mundur dan tidak jelas. 
- Teknologi dual injector pada mesin HR15DE di Juke ini juga digunakan pada Nissan Evalia dan All-New Grand Livina 2013, hanya saja pada Livina, tenaganya diturunkan sedikit sehingga tetap sama dengan Livina lawas (109PS)




2013/06/16

Comparison : Honda CR-V 2.4L Prestige A/T vs Mazda CX-5 2.0L Touring A/T

SPECIAL TEST : Honda CR-V 2.4L Prestige A/T vs Mazda CX-5 2.0L Touring A/T

Specifications

Honda CR-V
Model : Honda CR-V 2.4L Prestige A/T
Production Year : 2012-now
Price : 431mills (2013,new)
Engine : K24Z7 2.354cc DOHC i-VTEC inline-4 190PS 225Nm
Dimension :  4.545 x 1.820 x 1.685 
Curb Weight : 1530kg
Transmission : 5-speed Automatic w/ Paddle shifters
Drivetrain : Front Engine-Front Wheel Drive (FF)
Wheel : 18 inch, 225/60/18
Suspension : McPherson Strut (Front), Double Wishbone (Rear)
Safety : G-CON Body Structure, 2 Airbags, Seat Belts, ABS, EBD, BA, side impact door beams, VSA, HSA, 
Special Features : Head Unit w/ Navigation, Electric Seat(Driver), Smartkey & Start-Stop, i-MID, Motion Adaptive EPS, Automatic Dual Zone Climate Control A/C, ECON Mode, Shark Fin Antenna

Mazda CX-5
Model : Mazda CX-5 2.0 Touring A/T
Production Year : 2012-now
Price : 421mills (2013,new)
Engine : SKYACTIV-G 2.0L with dual S-VT and ETC DOHC inline-4 155PS 200Nm
Dimension :  4.540x1.840x1.710
Curb Weight : 1522kg
Transmission : SKYACTIV-DRIVE 6-speed Activematic w/ Adaptive Shift
Drivetrain : Front Engine-Front Wheel Drive (FF)
Wheel : 19inch, 225/55/19
Suspension : Independent McPherson w/ Stabilizer Bar (Front), Independent Multilink w/ Stabilizer Bar (Rear)
Safety : SKYACTIV Body Structure, 6 Airbags, Seat Belts, ABS, EBD, EBA, side impact door beams, HSA, 
Special Features : SKYACTIV Technology, Head unit w/ Navigation and Reverse Cam, Electric Seat (Driver&Passenger), Smartkey & Start-stop, Sunroof, Seat Heaters, Dual Zone Climate Control A/C, EPAS, Shark Fin Antenna, DRL, BOSE Sound System


Introduction
Pasar SUV di Indonesia semakin memanas dengan hadirnya CX-5 sebagai pemain baru. Mengusung teknologi SKYACTIV terbaru Mazda, dengan percaya diri menantang para pemain lama seperti Honda CR-V dan kawan-kawan. Tidak lama setelah CX-5 diluncurkan, Honda juga menyegarkan jagoannya dengan memperkenalkan model baru CR-V ke publik. Yang melatarbelakangi test ini adalah beberapa pertanyaan yang membandingkan kedua mobil ini. Tentu masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya. Saya membandingkan keduanya atas dasar rentang harga yang mirip-mirip (diatas 420juta).

Exterior
Honda CR-V
Honda CR-V terbaru ini desainnya berubah drastis. Jika mengingat CR-V model sebelumnya menjadi trendsetter desain SUV yang diikuti oleh beberapa pabrikan lain, mungkin ini juga akan menjadi trendsetter. CR-V terbaru ini seakan-akan menggabungkan konsep modern dari CR-V (2007-2012) generasi ketiga dan kegagahan generasi kedua (2002-2006) yang terlihat dari bentuknya yang dinamis namun lebih berotot dibandingkan generasi ketiga. Memang banyak kontroversi, ada yang suka ada yang tidak. Tapi saya termasuk yang suka.... Lampu belakang yang banyak mengatakan mirip Toyota Avanza, menurut saya justru lebih mirip Volvo XC90, karena model lampu seperti ini justru menambah kesan mewah CR-V ini.

Tampilan modern Honda CR-V terbaru
(autowp.ru)

Mazda CX-5
SUV jagoan Mazda ini juga mempunyai desain yang cantik, sesuai bahasa desain terbaru Mazda KODO Design, gagah dan cukup maskulin, terutama grillnya yang provokatif mungkin sedikit terlihat aneh namun justru membuat SUV ini terlihat gagah. Grill sebesar itu juga bukan tanpa alasan, karena rasio kompresi yang tinggi, tentu butuh pasokan udara lebih. Sekilas modelnya mirip dengan Hyundai Tucson, namun CX-5 terlihat lebih maskulin, karena saya pernah salah mengira Hyundai Tucson sebagai CX-5 pada malam hari. Yang saya tidak suka adalah model DRL nya seperti lampu kota biasa.... bukan HID atau LED seperti pada mobil Eropa....

Mazda CX-5 yang terlihat sedikit provokatif dan agresif
(mazda.co.id)

Interior
Honda CR-V
Meski didominasi material plastik, namun interior Honda CR-V terlihat rapi dan high-tech, meskipun jujur saja saya kurang suka dengan konsol tengah yang dibuat memanjang sehingga tidak selapang generasi ketiga.... Dan pemilihan warnanya juga kurang greget....
Interior Honda CR-V
(honda-indonesia.com)
Mazda CX-5
Interior Mazda CX-5 cukup simpel tapi dibalut bahan yang berkualitas. Jika anda melihat desainnya mungkin anda merasa "kok jelek? kok kurang wah?" namun material dasbornya cukup bagus, lebih bagus dari kakaknya, CX-7 yang masih plasticky, CX-5 sudah soft-touch dengan bahan rubber.
Interior CX-5
(mazdaindonesia.com)
Behind The Wheel
Honda CR-V
Duduk di belakang kemudi Honda CR-V, mobil ini cukup memberikan visibilitas bagus, posisi mengemudi yang nyaman, minim blindspot. Dan dalam bayangan saya mobil ini pasti akan memberikan kesenangan yang lebih baik dari CR-V lama, karena ada paddleshift dan tenaga yang bertambah 20PS. Keluar dari dealer, unit test ini saya bawa ke jalan sejenis bypass yang agak lengang, mencoba paddle shiftnya, dan saya terkejut, posisi gear masih gear 1 tapi speedometer sudah menunjukkan 80 kph saja. Saya coba teruskan hingga 120kph mobil ini masih terlihat meladeni injakan gas saya, malah seakan menyuruh saya untuk menginjak lebih dalam, sesuai ekspektasi dan bayangan saya akan sebuah SUV crossover bertenaga 190PS, tenaga selalu tersedia di setiap putaran mesin, namun saya terkendala lampu merah dan jalanan yang ramai sehingga tidak sempat lebih dari 120kph. Meski hanya 120kph tapi sudah cukup mewakili figur akselerasi CR-V terbaru ini. Mesin responsif, dukungan chassis yang rigid, sistem suspensi, dan steering response yang baik membuat mobil ini sangat addicting untuk dibawa berpelesir keluar kota maupun manuver di jalan perkotaan. Meski jujur saja saya kurang menyukai steering response EPS nya yang tidak mempunyai "direct-feel" seperti generasi sebelumnya yang masih hidraulik. 
Dibandingkan generasi lawas, bantingan mobil ini lebih nyaman, redamannya cukup baik dibandingkan generasi sebelumnya.

Mazda CX-5
Entah kenapa ketika saya duduk di jok pengemudi CX-5 saya merasa begitu excited, mobil ini seakan memanggil saya untuk segera menyalakan mesin dan beraksi. Visibilitas kedepannya sangat baik, dan posisi mengemudinya cukup nyaman, meskipun jujur urusan posisi mengemudi CR-V masih lebih nyaman. Kunci diberikan oleh salesperson, dan saya memulai menyalakan mobil ini. Kesan pertama saya, mesinnya sangat halus, dan saya mulai keluar dealer, injak gas, ada jeda sedikit ketika akan mulai full-throttle. Berbeda dengan CR-V yang secara langsung "memuntahkan" torsinya all-out begitu diinjak. Ada 1 hal yang cukup mengganggu saya, posisi grill AC yang terlalu di bawah, sehingga hembusan AC kurang merata. Back to topic, saya membawa ke jalanan yang cukup lengang untuk tes akselerasi. Hasilnya? A little bit dissapointing..... Mungkin karena SKYACTIV Technology ini mengejar irit, sehingga performanya biasa saja.... Mirip-mirip dengan Outlander Sport yang pernah saya tes juga. Perpindahan transmisinya cukup halus, namun sedikit ada jeda setiap pindah gigi, sehingga akselerasinya sedikit terhambat. Namun saya agak melupakan soal akselerasi, berkat jalanan yang lengang, dan saya mencoba handlingnya dengan melakukan manuver menyalip beberapa truck di jalan tersebut, hasilnya..... Saya bahkan lupa ini adalah sebuah SUV. Saya merasa sedang mengemudikan sebuah hot-hatchback. Handlingnya mantap, dan mobil ini cukup lincah untuk bermanuver, tidak ada keraguan ketika saya full-throttle dan membelokkan setir untuk sedikit zigzag. Namun konsekuensinya bantingan yang agak keras, apalagi tipe Touring yang menggunakan velg 19inch. Namun overall CX-5 adalah mobil yang sangat fun to drive, addicting, challenging, dll kata-kata saja tidak dapat menggambarkan seberapa fun mobil ini. Hingga akhirnya (secara kebetulan) di jalan berpapasan dengan CX-7 putih milik kepala cabang dealer Mazda tersebut, dan salesperson di sebelah saya mengingatkan saya "mas jangan kenceng-kenceng.... itu di belakang kepala cabang soalnya".... Akhirnya saya mengurangi injakan gas saya dan kembali ke dealer....

Pros
Honda CR-V
- Powerful
- Fun to drive
- Perpindahan transmisi halus
- Paddleshift
- Value for Money
- Handling

Mazda CX-5
- Fun to Drive
- Fitur lengkap
- Kualitas material interior
- Handling
- SKYACTIV Technology
- Efisiensi BBM
- BOSE Sound System

Cons
Honda CR-V
- Material interior
- "Direct-feel" EPS kurang
- Sistem navigasi kurang akurat
- Ruang kabin tidak selapang generasi sebelumnya, terutama di bagian driver dan passenger depan.
- Tidak ada DRL (padahal udah ada garis LEDnya malah dilepas...)

Mazda CX-5
- Performa Mesin 
- Harga 
- Wajib menggunakan BBM oktan tinggi 
- Bantingan keras
- Ban serep model space-saver
- Model DRL 

Pendapat Pribadi
Mazda CX-5, sebagai pendatang baru menjadi lawan serius bagi CR-V dan kawan-kawannya. Namun dosa terbesar CX-5 adalah : harganya! Karena berstatus CBU Japan jadi harga CX-5 tak tertolong lagi tingginya..... padahal hanya 2000cc..... Dan tidak terasa so-special karena performanya biasa saja seperti mesin 2000cc reguler. Andaikan Mazda men-CKD CX-5, tentu harganya bisa lebih kompetitif, dan untuk kelas 2000cc, tidak diragukan lagi CX-5 adalah yang terbaik. Sayang sekali pada perbincangan saya dengan salesperson yang menemani saya saat test drive, CX-5 2.5L sepertinya tidak akan masuk ke Indonesia karena alasan pajak. Padahal apabila CX-5 2.5L masuk ke Indonesia tentu CR-V 2.4L akan punya lawan serius, sementara lawannya sekarang hanya X-Trail 2.5L, Grand Vitara 2.4L, Chevrolet Captiva 2.4L. Apabila CX-5 dilepas dengan harga 350-380jutaan mungkin akan sangat kompetitif. Sayang sekali CX-5 Sport yang dilego dengan harga 380juta fiturnya terlampau jauh dengan CX-5 Touring. 

Sementara untuk Honda CR-V sendiri, tidak bisa dipungkiri ia masih yang terbaik, karena memberikan value lebih dengan mesin 2.400cc pada harga sama dengan CX-5. Harga yang tidak bertambah terlalu banyak dari CR-V sebelumnya (391juta menjadi 404juta) dengan tambahan 20PS dan fitur-fitur seperti hill-start assist, paddleshift, EPS, dll. Meski sekarang akibat BBN harga CR-V terkoreksi menjasi 412juta. Tipe Prestige tidak terlalu saya rekomendasi, karena tipe ini terkesan "mengada-ada", aksesori yang terpasang justru malah membuat kesan elegan di CR-V generasi 4 ini berkurang. CR-V pun otomatis menjadi SUV 2.4liter dengan power output terbesar di Indonesia saat ini, juga roadcar Honda yang punya power paling besar, Accord baru saja malah hanya 176PS. Andaikan Mazda memutuskan untuk membawa CX-5 2.5L posisi CR-V tentu saja terancam, apalagi jika Mazda berencana untuk memproduksi CX-5 secara CKD di Indonesia.

Trivia
- CX-5 merupakan roadcar Mazda pertama yang mengadopsi teknologi SKYACTIV, disusul saudara kandungnya, Mazda6 yang menggunakan SKYACTIV-G 2.5L serupa dengan milik CX-5 2.5L di luar negeri.
- Garis LED di headlamp Honda CR-V terbaru bukan DRL, tetapi hanya kosongan saja, entah kenapa Honda malah melepas LED DRL nya. 
- Di luar negeri baik CR-V maupun CX-5 tersedia dalam penggerak AWD
- CR-V spek Asia dan Amerika memiliki sedikit perbedaan desain, yaitu pada bumper depan. Selain itu CR-V spek Amerika tidak menggunakan projector Headlamp.
- Fitur-fitur di CX-5 dan CR-V tidak banyak berbeda, dan sepertinya akan menjadi standar baru untuk fitur-fitur SUV di Indonesia.
- CR-V dan CX-5 mengusung teknologi yang berbeda hampir 10 tahun, dimana mesin K24 Honda sudah berusia 9 tahun ketika CR-V generasi 4 diluncurkan, dan mungkin K24 i-VTEC di CR-V ini sudah mencapai tahap puncak developmentnya, karena Honda Accord 2013 sudah menggunakan K24 i-VTEC EarthDreams yang merupakan standar baru Honda. Sedangkan CX-5 teknologinya benar-benar baru.

Mazda2 Hatchback R A/T





Model : Mazda2 Hatchback R A/T
Production Year : 2009-now
Price : 19x-22xmills (new, 2013 unit), 17x-19x mills (2nd hand, vary by year)
Engine : MZR15 inline-4 DOHC S-VT 103PS 135Nm
Dimension : 3913 x 1695 x 1470 
Curb Weight : 1029kg
Transmission : 4-speed Automatic
Drivetrain : Front Engine-Front Wheel Drive (FF)
Wheel : 16inch, 195/45/16
Suspension : Independent McPherson Strut (Front), Torsion Beam (Rear)
Safety : MAIDAS Body Structure, 2 Airbags, Seat Belts, ABS, EBD, EBA, side impact door beams
Special Features : Projector Headlamps (facelift '12), 2DIN LCD Head Unit

Review
Mazda2 pertama diluncurkan tahun 2009, sebagai langkah awal mazda untuk terjun ke B-segment, bertarung di kelas yang selama ini hanya didominasi oleh 3 merek : Honda dengan Jazz, Toyota dengan Yaris, dan Suzuki dengan Swift, dan sudah lama juga Honda Jazz melenggang seakan tidak ada lawan, akibat Toyota Yaris yang tidak kunjung berganti model, dan Suzuki Swift yang baru tahun ini (2013) berganti model. Mazda2 juga berbagi platform dengan Ford Fiesta, merupakan bagian dari kerjasama Ford dan Mazda. Keberanian Mazda ini disusul oleh pemain lain termasuk saudaranya sendiri, Ford Fiesta yang meluncur pada tahun 2010, Kia All New Rio, Hyundai Grand Avega, Chevrolet New Aveo, dll.
Ramainya persaingan membuat Mazda juga melakukan penyegaran minor pada tahun 2012, meski jujur ubahannya tidak terlalu banyak. Hanya saja Mazda2 facelift terbagi 3 tipe, V sebagai tipe terbawah, R tipe tengah, dan RZ tipe teratas. selain itu juga ada Mazda2 Sports yang merupakan edisi khusus dan CBU Japan.

Exterior
Tampilan Mazda2 terbilang cukup sportif, simpel, dan kompak. Desainer Mazda benar-benar serius dalam membuat mobil ini tampak agresif. Dipadu dengan ban tipis dan velg 16inch yang sporty sehingga mobil ini desainnya tampak begitu dinamis. Sayang pada tipe facelift model velgnya justru terlihat kurang gagah.

Styling agresif Mazda2
(mazda.co.id)
Model facelift
(mazda.co.id)

Interior
Saya tidak terlalu banyak komentar soal interior mazda2.... Cukup sederhana... masuk kategori "cukup" untuk mobil 200jutaan. Yang disayangkan kenapa meter clusternya harus berwarna putih?? Malah terlihat seperti cluster mobil tahun 90an.... Meskipun pada versi facelift sudah berganti dengan warna hitam.... Mungkin karena terlalu banyak dikritik....

Meter cluster berwarna putih seperti mobil keluaran lama
(kaskus.co.id)

Behind the Wheel
Berada di balik kemudi Mazda2, sudah terbayang mobil ini adalah mobil yang menyenangkan..... Terlepas harus melihat meter cluster berwarna putih yang tidak matching dengan keseluruhan warna dasbor..... By the way, mobil tes saya adalah Mazda2 R A/T 2010 berwarna putih. Kondisi pengujian saat itu jalanan agak licin (setelah diguyur hujan) dan mobil diisi 2 orang (saya+sales 1 orang). 
Langsung saja ke performa mesin, didukung mesin MZR15 DOHC S-VT inline-4 yang bertenaga puncak 103PS, memang terhitung kecil dibanding lawan-lawannya, apalagi Honda Jazz RS yang 120PS, namun Mazda pandai bermain di bobot. Bobot Mazda2 Hatchback hanya 1029kg, lebih ringan sekitar 40kg dari Honda Jazz RS, dan rasio gearnya yang cukup rapat membuat mobil ini cukup lincah meliuk di perkotaan. Saya menyukai respon tarikan bawah mobil ini, responnya sangat cepat, didukung feedback setir yang bagus dan ban yang berprofil tipis membantu pengendaliannya, padahal transmisi matiknya hanya 4-speed biasa. Mobil ini sanggup meladeni tantangan saya untuk bermanuver menyalip banyak mobil di rute test drive saya tanpa kekurangan sedikitpun tenaga. Meski harus diakui, untuk urusan top speed mobil ini tidak berbicara banyak karena powernya hanya 103PS dan hanya 4-speed.
Dampak dari ban profil tipis ini tentu saja bantingannya keras.... Profil 45 sudah terbilang sangat tipis untuk ukuran ban bawaan pabrik.

Ergonomika
Kekurangan terbesar Mazda2 Hatchback adalah ruang yang sangat sempit, baik bagasi maupun row 2. Anda yang berpostur tubuh >80kg dan tinggi >170cm akan merasa kesempitan di dalamnya.... Well, meskipun tidak sesempit di dalam Nissan Juke....

Pros
- Respon transmisi cepat
- Fun to drive
- Handling
- Tampilan agresif
- Body kompak

Cons
- Bantingan keras
- Kualitas interior
- Ruang sempit

Pendapat Pribadi
Mazda2 merupakan mobil yang fun to drive, dan cukup sukses sebagai pendatang baru. Mobil ini cocok untuk para speedgoers, karena lincah dan menyenangkan. Sangat disayangkan performance part untuk Mazda2 masih sulit, berbeda dengan Honda Jazz yang performance parts nya berlimpah baik buatan lokal maupun luar negeri.

Trivia
- Mazda2 berbagi chassis dengan Ford Fiesta, hanya saja untuk mesin berbeda, Ford Fiesta menggunakan 1.4L dan 1.6L sementara Mazda2 hanya 1.5L saja
- Mazda2 juga memiliki varian sedan untuk bersaing dengan Honda City dan Toyota Vios
- Mazda2 pada tahun 2008 mendapatkan award bergengsi World Car of The Year
- Mazda2 yang masuk ke Indonesia ini merupakan generasi ketiga. Generasi pertama dan keduanya hanya beredar di beberapa negara, dengan nama "Demio". Nama "Mazda2" sendiri baru digunakan pada generasi ketiga ini, sesuai standar baru penamaan Mazda. Sama seperti saudara-saudaranya Axela/323 "Mazda3" dan Atenza/626 "Mazda6" dll.