2013/03/21

Honda New Jazz RS 1.5L i-VTEC



Model : Honda New Jazz RS 1.5L Auto (GE8)
Production Year : 2008-now
Price : IDR 189-231mills (new, 2013 price) ; 17x-21x mills (2nd hand, vary by year)
Engine : L15A7 inline-4 SOHC i-VTEC 1.497cc 120PS 145Nm
Dimension : 3920x1695x1525
Curb Weight : 1070kg
Transmission : 5-speed A/T with Grade Logic Control & Paddle Shift (RS only)
Drivetrain : Front Engine-Front Wheel Drive (FF)
Wheel : 16x6inch, 195/55/16
Suspension : McPherson Strut(Front) ; H-Shaped Torsion Beam (Rear)
Safety : G-CON+ACE Body, Dual SRS Airbags, ABS+EBD+BA, 
Special Features : Paddle Shifts, Ultra seats, Double DIN Head Unit (2013 Facelifted model only, RS type)

Review

Honda Jazz generasi kedua (GE8) diluncurkan tahun 2008, dengan bentuk yang revolusioner dibanding pendahulunya, dengan beragam inovasi dan pengembangan pada sektor teknis maupun fitur, tentu saja untuk mengulangi kesuksesan Jazz generasi pertama (GD3). Jazz generasi kedua tersedia dalam 2 tipe S dan RS dimana perbedaannya sebatas fitur dan tampilan luar. Jazz RS lebih lengkap dengan Paddleshift pada tipe RS Automatic dan tipe RS juga dilengkapi airbag penumpang depan dan samping. Mesin yang digunakan hanya 1 jenis yaitu L15A7 i-VTEC SOHC bertenaga 120PS. Tidak seperti Jazz lama yang punya 2 tipe mesin i-DSI dan VTEC.
Jazz generasi kedua ini hingga sekarang sudah mengalami 2 kali ubahan minor / facelift. Dari keluaran awal 2008 yang bentuknya sangat simpel, lalu 2011 mengalami minor change dengan ubahan pada bemper depan-belakang dengan side vent yang sporty, grill, dan stoplamp model LED. Beberapa bulan lalu baru saja diluncurkan Minor Change 2013, Jazz MMC 2013 ini sangat mirip dengan Honda Fit JDM. Mulai dari logo RS pada grille, headlamp yang di-smoke seperti Fit JDM, stoplamp bening seperti juga terdapat pada Fit RS JDM, serta velg 16inch yang motifnya juga menyerupai velg Fit JDM. Interior pun juga mengacu pada Fit JDM yang sudah mendapatkan Head Unit model Double DIN LCD. Sementara tipe S tampilan luarnya mirip dengan Fit Hybrid di Jepang, dan tersedia juga Jazz type A M/T dimana merupakan tipe paling terondol dan bisa dibilang "race-ready" karena hanya tersedia manual serta menggunakan velg besi dop. Sayangnya Jazz RS Manual di Indonesia masih 5-speed, bukan 6-speed seperti di Jepang.

Exterior
Honda Jazz RS yang saya bahas kali ini adalah keluaran awal, tahun 2008. Orangtua saya membelinya pada bulan September 2008. Jazz RS keluaran awal ini tampilannya sangat simpel, tidak ada kesan sangar seperti keluaran 2011 keatas. Bahkan Jazz RS ini tidak dilengkapi dengan foglamp, berbeda dengan Jazz 2011 keatas yang sudah dilengkapi foglamp. Stoplamp pun mirip dengan stoplamp milik Mercedes-Benz A Class. Jazz RS juga menggunakan velg 16inch palang 5 double-spoke yang sporty. Pada Jazz saya dulu saya menggantinya dengan ukuran 17inch.


Tampak samping (velg bukan bawaan standar)


tampak belakang (velg bukan bawaan standar)

tampak depan (velg bukan bawaan standar)

Interior
Interior Jazz cukup sederhana tapi enak dilihat. Yang paling enak dilihat tentu saja meter clusternya yang futuristik. Keren, tampilannya beda dengan meter cluster mobil-mobil sekelasnya dengan titik-titik berwarna oranye pada angka speedometer. Sayang yang cukup mengganggu adalah........... MID nya kurang menarik, berwarna hitam polos, tidak seperti versi facelift yang berwarna oranye.


Behind The Wheel
Di atas kertas daya kuda yang dihasilkan Jazz RS ini cukup tinggi, tertinggi di kelasnya meskipun secara teknologi masih menggunakan SOHC dimana mobil lain sekelasnya (Yaris, Swift, Fiesta, Mazda2) menggunakan DOHC, tapi hanya Fiesta 1.6L yang punya tenaga sama, itupun dengan mesin lebih besar 100cc. Jazz GE8 RS memiliki tenaga kuda di atas kertas 120PS, berselisih 11PS dengan Yaris (109PS), 20PS dengan Swift (100PS, Swift 1.5 generasi awal, bukan all-new Swift), dan 17PS dengan Mazda2 (103PS). Pencapaian ini sungguh luar biasa untuk ukuran mesin 1.500cc SOHC.
Hanya saja tenaga sebesar ini tentu dicapai pada RPM yang cukup tinggi, 6.600RPM, dan torsi maksimum 145Nm dirasakan pada putaran mesin 4.800RPM, bandingkan dengan rival-rivalnya dimana tenaga maksimum sudah tercapai pada RPM 6000 dan torsi maksimum pada 4000-4200RPM, sehingga tenaga Jazz sebesar 120PS kurang bisa terasa pada putaran mesin dibawah 3000RPM. Untuk stop and go kurang nyaman, namun jika anda suka highway cruising, anda tidak akan merasakan Jazz kekurangan tenaga, dengan injakan gas santai saja 120 kph cukup mudah diraih, padahal beberapa detik sebelumnya saya melihat speedometer masih menunjuk 80 kph, saya pikir tambah gas sedikit saja, eh tau-tau jarum sudah bergeser ke angka 120 kph. Gunakan paddle shift maka sensasinya akan lebih mantap! Jazz pun terbilang cukup stabil karena bobotnya yang cukup berat, didukung suspensi rancangan Honda yang terkenal mantap dan chassis engineering Honda yang rigid. Konsekuensinya, anda harus sedikit merasa kurang nyaman dalam mengemudikan Jazz, karena bantingan Jazz sangat keras.... Tentu membeli sebuah Honda adalah kenikmatan di balik kemudi, bukan di balik pengemudi.... Hehehe...

Ergonomika
Jazz RS punya ruang terlapang di kelasnya. Baik manusia maupun barang mampu diakomodir dengan baik. Ruang kaki maupun ruang kepala bukan masalah bagi orang yang berpostur tinggi. Bagasinya pun terluas di kelasnya dengan fitur ultra-seat yang memberikan space lebih apabila perlu bawa barang banyak.

Pros
- Mesin powerful
- Stabilitas pada kecepatan tinggi
- Lincah
- Spacious, kabin dan bagasi sangat lapang
- Meter cluster modern
- Ultra seat
- Paddle Shift
- A/T 5-speed (lawannya masih 4-speed , meskipun sekarang sudah ada Fiesta dengan dual clutch)
- Parts aftermarket berlimpah

Cons
- Tenaga putaran bawah agak "tersendat", faktor rasio gear panjang dan mesin yang punya peak power maupun torque di RPM tinggi
- Kualitas interior (beberapa panel mudah lepas jika sering melalui jalan tidak rata)
- Bantingan keras
- Sebentar lagi berganti model
- Kualitas sound system bawaan
- Engine bay sempit

Pendapat Pribadi
Honda Jazz adalah mobil yang fun to drive, practical, powerful. Itulah 3 kata yang dapat menggambarkan mengapa saya menyukai Jazz lebih dari rival-rivalnya. Nilai lebih Jazz tentu saja menggabungkan antara practical (space lega) dan handling. Jarang tentunya mobil dengan dimensi gambot bisa memuaskan anda soal handling. Ditambah jika menyukai modifikasi baik sektor kaki-kaki, mesin, maupun eksterior, tidak perlu susah-susah mencari partsnya, karena banyak bengkel modifikasi menyediakan part aftermarket untuk Jazz baik part lokal maupun import.

Trivia
- Honda Jazz berbagi basis dengan 2 mobil lain, Freed (GB3) dan City. Ketiganya menggunakan mesin yang sama, L15A7 SOHC i-VTEC 120PS, hanya saja pada Freed ada sedikit ubahan yang menyebabkan turunnya daya maksimum menjadi 118PS dan torsi meningkat menjadi 146Nm, untuk menyesuaikan dengan pertambahan bobotnya
- Meski Jazz dan City punya basis sama, tapi Jazz dirakit secara CKD, sedangkan City CBU Thailand.
- Penjualan Honda Jazz hingga saat ini sudah mencapai 198.000 unit
- Honda Jazz di Amerika punya bonnet yang lebih panjang
- Honda Fit di Jepang tersedia pula dalam bentuk wagon (Fit Shuttle)
- Meskipun di Indonesia Jazz GE8 keluar pada tahun 2008, di Jepang Jazz GE8 diperkenalkan pada tahun 2007.
- Pada Jazz GE8 keluaran awal (non-facelift) tripmeter pada MID terdapat trip A dan trip B, sedangkan pada facelift 2011-sekarang hanya ada trip A.






2013/03/06

Chevrolet Captiva 2.0 VCDi FWD





Model : Chevrolet Captiva 2.0 VCDi  FWD
Production Year : 2007-Now
Price : IDR 363mills (New, 2013) ; IDR 190-260mills (2nd hand, vary by years)
Engine :Z20 1.99x cc, SOHC, VCDi Inline-4 150PS 320Nm (2007-2011) ; 163PS 360Nm (2011-now)
Dimension : 4.673x1.849x1.756
Curb Weight : 1.950kg
Transmission : 5-speed A/T(2007-2011) ; 6-speed A/T (2011-now)
Drivetrain : Front Engine-Front Wheel Drive (FF)
Wheel : 16inch, 215/70/16 Maxxis MA-707(2007-2011) ; 17inch, 235/60/17(2011-now)
Suspension : McPherson Strut with Coil Spring (Front) ; Independent 4-link with Coil Spring and Self Levelizer
Safety : Dual SRS Airbags, ABS+EBD, Monocoque Body Structure, 
Special Features : Rain sensing wiper, E-Brake(2011-now), Flat Folding front-facing 3rd row seats, Self Levelizer Suspension

Review
Chevrolet Captiva diluncurkan oleh PT.GMAI pada tahun 2007 sebagai SUV 7-Seaters alternatif penantang Honda CR-V dan kawan-kawan. Pada awal peluncurannya hanya ada 3 varian Chevrolet Captiva ; 2.4L M/T & A/T gasoline dan 2.0L A/T Diesel VCDi. Tahun 2009 diluncurkan Captiva 2.0L VCDi AWD A/T sebagai pelengkap, dan 2010 diluncurkan Captiva SS, sebagai lini Captiva Gasoline yang lebih powerful. 2011 Captiva mengalami minor change dengan perubahan front-end dan beberapa sentuhan pada fitur dan engine. Mobil yang saya coba (dan pakai) ini adalah Captiva 2.0 VCDi A/T FWD 2008, model non facelift.

Exterior
Captiva VCDi FWD ini mempunyai paras yang terkesan gagah, kokoh, sekaligus maskulin. Meski sekilas tidak tampak terlalu besar, tapi mobil ini cukup lebar, bahkan lebih lebar dari Mitsubishi Pajero Sport meski hanya beberapa centimeter saja (Captiva 1.849mm, Pajero Sport 1.815mm) berselisih sekitar 3cm. Memang tidak signifikan namun saya teringat betapa repotnya ketika harus melalui 2 palangan sempit di dekat rumah saya, saya harus extra hati-hati dan melipat spion. Terlihat lucu karena saya harus membuka kaca dan menutup spion secara manual dengan tangan, Captiva keluaran 2008 belum dilengkapi pelipat spion elektrik. Hal yang saya tidak sukai hanyalah : desain stoplamp belakang yang terkesan "murahan" dan................... velg standarnya yang hanya 16 inch bermodel sangat aneh dengan profil ban yang SANGAT janggal (215/70). Untunglah pada versi facelift sudah diganti dengan 235/60/17 dan dengan model palang banyak.






Interior
Interiornya jujur saja, kesan pertama dari dash nya, boring. Meter clusternya terlalu konservatif. Dan pada mobil ini, belum dilengkapi MID di tengah dashboard (padahal keren, mirip Toyota Harrier), sehingga tampilan dashboardnya benar-benar membosankan.... Slot kosong pada dudukan MID nya diganti dengan....... storage tersembunyi (storage sangat kecil dan hanya bisa menyimpan uang parkir, dan nota-nota pembayaran hutang anda.....). Hiburan yang bisa saya mainkan hanyalah HU Aftermarket... karena orangtua saya membelinya dalam kondisi bekas sudah dilengkapi ICE dan kamera parkir belakang oleh pemilik sebelumnya. Kesan kedua adalah interiornya seperti diperuntukkan untuk orang-orang eropa dan amerika yang berpostur besar. Joknya lebar dan tinggi, setirnya besar. Ini bagi saya kelebihan sekaligus kekurangan. Kelebihan karena mobil ini punya ruang sangat besar untuk orang berpostur tinggi besar. Kekurangannya ; too much blindspot.



Meter cluster.

Behind the Wheel
Jujur saja ini pertama kali keluarga kami memiliki mobil bermesin diesel common-rail w/ Variable Geometry Turbo. Ketika saya diserahi tugas untuk mengemudi oleh "tuan besar", terbayang sudah dahsyatnya torsi 320Nm yang berkitir dari 2000an RPM dan siulan turbo yang merdu. Pada tahun 2009 silam, Chevrolet Captiva VCDI merupakan mobil diesel common-rail dengan teknologi paling canggih dibandingkan merek lain saat itu. (Mitsubishi Pajero Sport Exceed, apalagi Toyota Fortuner D-4D)
Benar saja, torsi 320Nm dari mesin Captiva VCDI yang diraih pada RPM bawah cukup membantu dan nyaman untuk cruising dalam kota. Baik low speed cruising maupun mid-speed cruising. Untuk high speed cruising saya rasa mobil ini kurang menyenangkan, terlepas dari suara mesin diesel yang kurang enak di telinga, mobil ini sudah kehilangan tenaga saat tachometer sudah menunjuk angka 4000RPM. "Sweet Spot" mobil ini adalah pada 2000-3000RPM, lepas dari itu tenaganya sudah "ngos-ngosan". Karakter mesin diesel yang kuat pada RPM bawah namun loyo pada RPM atas. Wajar saja jika daya mobil ini hanya 150PS, yang dimana kurang lebih sama dengan Honda CR-V 2.0L. Namun dengan torsi besar, Captiva memiliki figur akselerasi yang lebih baik tentu saja. Handling mobil ini cukup baik untuk SUV berukuran besar, meski tentu saja dampak dari ban dengan tapak "kurus", kekurangan grip. Namun bisa diantisipasi dengan penggunaan velg dan ban lebar. Tidak perlu takut akan efek samping mobil bervelg besar dan lebar ; kekurangan tenaga. Mobil ini bertorsi besar dan penggunaan velg berukuran wajar (upsize 2inch) malah berdampak positif pada handlingnya. Saya malah menggunakan velg 20inch pada saat itu dan tenaganya masih cukup mumpuni. Bantingan mobil ini cukup keras, mungkin ini dampak dari penggunaan self-levelizer suspension yang menyesuaikan dengan load.
Hanya saja setelah penggunaan kurang lebih 2 tahun dengan menggunakan BBM Biosolar, mobil ini jadi loyo dan getaran mesinnya kasar. Saya baru menyadari ketika saya "iseng" test drive Captiva VCDI 2010 dan terasa tenaganya jauh lebih baik versi 2010 dan getaran mesinnya kok lebih halus?? 
Bahkan seorang teman saya ada yang kena nosel injektornya akibat menggunakan solar biasa. Dengan kata lain, Captiva VCDI wajib menggunakan BBM Diesel berkualitas tinggi seperti Sh*ll Diesel dan P**tam*n* D*X jika digunakan hingga >3 tahun.


Ergonomika
Meski interiornya terkesan "besar", ya, joknya "besar" sehingga banyak memakan tempat. Row 2 jadi tidak terlalu lega dibandingkan Honda CR-V, dan bagasinya pun tidak terlalu lapang meskipun jok dalam kondisi dilipat rata lantai. 

Pros
- Torsi besar
- Self-levelizer suspension
- Teknologi canggih
- Resale value cukup bertahan untuk mobil yang agak "kurang lazim"
- Mesin halus*
*dengan catatan menggunakan BBM berkualitas baik
- Handling cukup baik
- Tiptronic
- Irit 

Cons
- Tenaga terasa loyo saat menyentuh RPM 4000 keatas.
- Minim fitur (tipe non facelift keluaran awal2 2007-2008)
- Tidak direkomendasi menggunakan solar biasa
- Interior konservatif
- Isu durabilitas (mobil yang saya pakai hanya dalam 1 tahun shock depan kanan bocor, pernah sekali waktu Power Steering Fluid bocor secara tidak terduga, padahal awalnya mobil baik-baik saja ketika dibawa dari rumah. Dan isu durabilitas ini ternyata juga banyak dikeluhkan oleh pengguna Captiva yang lain)
- Kurang grip saat menggunakan ban standar

Pendapat Pribadi
Saya tidak heran jika varian diesel merupakan favorit. Mungkin SUV besar seperti Toyota Fortuner VNT dan Mitsubishi Pajero Sport DAKAR bukan selera kebanyakan orang. Beberapa orang mendambakan SUV yang size-nya tidak terlalu besar namun punya torsi yang enak sekaligus irit. SUV Gasoline 2400cc seperti Honda CR-V dan Nissan X-Trail memang powerful, namun dampaknya tentu saja boros karena faktor mesin bensin berkapasitas besar sekaligus kemacetan dan kondisi jalan yang tidak menentu. GM menjawab semuanya dengan Captiva. Meski Captiva keluaran awal memiliki banyak kekurangan termasuk isu durabilitas, namun GM terus berinovasi dalam hal fitur dan engineering, dan sekarang Captiva keluaran terbaru saya akui memiliki kualitas dan fitur yang jauh lebih baik daripada Captiva milik saya dulu. Baik varian diesel maupun bensin, GM sudah banyak memberikan improvement dari captiva-captiva keluaran awal. Termasuk penambahan varian AWD. Meski tentu saja GM harus banyak belajar dari Toyota dan Mitsubishi tentang bagaimana menciptakan mobil yang "durable" dan tidak banyak masalah.

Trivia
- Chevrolet Captiva spek Indonesia sebenarnya merupakan re-badging Captiva versi Korea, GM Daewoo Winstorm. Captiva pun masih berstatus CBU Thailand.
- Awalnya Captiva ditujukan sebagai pengganti Chevrolet Blazer yang sempat berjaya pada tahun '90an. Namun dengan munculnya Chevrolet TrailBlazer, tentu saja TrailBlazer lebih pantas menggantikan Blazer secara size dan engine.
- Banyak yang menyandingkan Captiva dengan Pajero Sport dan Fortuner, padahal secara rancang bangun dan ukuran berbeda jauh. Captiva menggunakan Monocoque sedangkan Pajero Sport maupun Fortuner berbasis Pick-Up Strada Triton dan Hilux yang bersasis tangga. Captiva lebih pantas disandingkan dengan Hyundai SantaFe 2.2 CRDi, sama-sama 7seater SUV berukuran tidak terlalu besar dan bermesin diesel. Sedangkan Captiva bensin boleh diklasifikasikan dengan Honda CR-V dan kawan-kawan karena secara ukuran tidak berbeda jauh dan bermesin bensin 2.400cc, hanya saja Captiva punya row 3.
- Captiva Gasoline keluaran awal hanya bertenaga 143PS meskipun punya kapasitas silinder 2.400cc, namun pada 2010 dengan keluarnya Captiva Gasoline SS, ia jadi lebih kompetitif dengan 171PS ECOTEC. Hingga sekarang mesin 2.400cc 143PS ditinggalkan dan Captiva Facelift Gasoline terbaru saat ini menggunakan mesin baru 2.400cc 171PS ECOTEC sama dengan Captiva SS 2010.