2013/04/17

Toyota Harrier 240G L-Premium Std





Model : Toyota Harrier 240G L-Premium Std Automatic
Production Year : 2003-2009
Price : IDR 700-800mills (2013, new - vary by trim) , IDR 300-600 mills (2nd hand, vary by year)
Engine : 2AZ-FE inline-4 DOHC VVT-i 160PS 221Nm
Dimension : 4730x1845x1680
Curb Weight : Data not Available
Transmission : 4-speed Automatic
Drivetrain : Front Engine-Front Wheel Drive (FF)
Wheel : 18inch, 235/55/18 Goodyear Eagle
Suspension : Data not Available
Safety : GOA Body Structure, ABS+EBD, Airbags (not sure with the amount, about 4 or 6)
Special Features : Electric Seat Adjuster, Electric Steering Adjuster, Panoramic Roof, MID, Built In Head Unit, AFS, Electric Trunk Opener, Tiptronic, Xenon HID

Review
Toyota Harrier adalah SUV premium Toyota yang merupakan re-badging dari Lexus RX. Tampilan luarnya tidak ada yang membedakan dengan Lexus RX selain dari logonya, dan tentu saja soal kualitas, meski mobil ini mengusung emblem Toyota dan bukan Lexus, tetaplah kualitas kelas wahid. Dengan kata lain anda mendapatkan sebuah Lexus dengan harga terjangkau.... dan mesin yang lebih "terjangkau" pula, dimana Toyota Harrier tersedia pada pilihan mesin 2.4L dan 3.0L, dan RX tersedia pilihan mesin 3.3L (RX330) dan 3.5L (RX350). Toyota Harrier begitu digemari di Indonesia, dan banyak orang dari golongan "the haves" minimal punya mobil ini, atau saudaranya, Alphard, di garasi rumahnya. Harrier generasi kedua diproduksi dari tahun 2003 sampai 2009 dimana ini adalah akhir siklus Lexus RX generasi kedua, berganti generasi ketiga yang kita kenal sekarang. Tetapi di Indonesia banyak importir yang masih "menjajakan" Toyota Harrier hingga sekarang ini, saking mobil ini cukup laris dan banyak peminat, menjadi backbone penjualan Importir setelah Alphard/Vellfire. Meski entah unit pasca 2009 ini bisa jadi sisa-sisa stock Harrier di Jepang yang akhirnya "dilempar" ke Indonesia.

Exterior
No doubt, untuk SUV mewah Toyota ini, tampilannya sangat cantik, elegan, kharismanya tidak kalah dengan SUV mewah Eropa. Hanya saja saya agak terganggu dengan headlampnya yang kecil, tidak sebanding dengan ukuran bodinya yang besar, dan bemper depannya yang jangkung, padahal tampilan belakangnya sangat cantik. Bagian depan dan belakang mobil ini seakan didesain oleh 2 orang yang berbeda.... Dimana bagian belakang terlihat berkharisma, sedangkan depannya biasa-biasa saja.... bahkan kalau boleh jujur tampilan depan Honda CR-V yang harganya jauh dibawahnya, lebih meyakinkan. Ditambah, ukuran velg dan ban yang kecil untuk sebuah SUV mewah, bahkan ukuran ban standarnya jika dijejalkan ke Honda CR-V pun masih terlihat kekecilan.... padahal body Honda CR-V lebih kompak.

tampilan depan, kurang meyakinkan untuk sebuah SUV mewah

tampak samping ke belakang cukup keren dan berkelas

Interior
Interiornya boleh dibilang "minimalis-berkelas", karena bahan yang digunakan kulit berkualitas, ditambah sentuhan wood panel di beberapa bagian yang menambah kesan elegan, dan desainnya pun bagus, lebih enak dilihat dibanding interior Nissan X-Trail ataupun Mazda CX-5 yang sama-sama berbahan kulit. Yes, you can tell it by the price.

Setir yang elegan dengan bahan berkualitas dan sentuhan wood panel

Interior minimalis berkelas dengan sentuhan woodpanel
(toyotaleasing.net)
Behind The Wheel
Duduk di balik kemudi Harrier, posisi duduk yang didapat cukup enak, nyaman, pengaturan pun mudah dengan electric seat 8-way dan electric steering yang bisa maju-mundur-kanan-kiri-atas-bawah sesuka kita... dan..... yang lebih menyenangkan posisi setir akan "tersimpan", sehingga ketika anda terburu-buru, tidak perlu mengatur posisi setir karena ketika anda menyalakan mobil, setir akan bergerak menyesuaikan pada posisi terakhir saat anda menggunakannya. Pada saat mesin mati setir akan kembali ke posisi "default" atau posisi awal sebelum diubah-ubah, dan setir akan menyesuaikan settingan terakhir begitu mobil dinyalakan.
Mesin 2AZ-FE 160PS serupa dengan milik Camry generasi ketiga (2001-2006) dan Alphard generasi pertama (2002-2007), hanya saja 160PS untuk menghela body seberat ini ditambah transmisi "jadul" (4-speed Automatic), tentu tarikannya akan biasa-biasa saja, bahkan cenderung berat. Menggunakan mode tiptronic akan sedikit membantu, tapi tetap, underpowered...... Mobil ini hanya untuk anda yang suka jalan santai dibanding kebut-kebutan.... Yaa.... Memang mobil ini dari awal diciptakan untuk "santai".... embel-embel "mewah" tentu menandakan mobil ini bukan untuk speedgoers sejati
Disamping itu mobil ini bisa dibilang sangat nyaman.... Karakter bantingan mobil ini sejatinya cenderung ke stiff, tapi berkat bobotnya yang berat jatuhnya malah nyaman. 
Hanya saja seperti poin awal, yes, mobil ini bukan untuk "ngebut" dan "ugal-ugalan" di jalan.... sehingga handlingnya agak kurang baik, feedback setirnya kurang baik, dan akibat bobot yang berat mobil ini tidak lincah sama sekali, tapi cukup stabil, sekali lagi thanks to that heavy body....

Ergonomika
Harrier tergolong cukup luas di kelasnya, baris kedua menyediakan legroom yang cukup lega untuk penumpang bertubuh besar. Sayangnya urusan bagasi, bahkan masih kalah dengan Honda CR-V yang dari luar terlihat lebih kompak.... Bagasi Harrier sangat kecil, ya seperti terlihat pada desainnya, bagasi Harrier banyak termakan di kaca belakang yang landai dan bumper belakang yang tinggi.

Pros
- Kenyamanan 
- Kualitas kelas wahid
- Fitur penunjang kemewahan
- Desain buritan
- Stabil berkat bobotnya yang berat
- Posisi mengemudi cukup nyaman dan fleksibel

Cons
- Engine performance.... underpowered
- Handling, minim feedback steering
- Bagasi kecil
- Desain bagian depan
- Velg standar terlalu kecil
- Sudah tidak diproduksi

Pendapat Pribadi
Sebuah family crossover untuk pribadi yang mapan, menyukai kemewahan. An affordable Lexus. Cocok untuk weekend driver. Karena yakinlah mengemudikan mobil sebesar Harrier di kemacetan bukan sebuah pilihan yang tepat, karena itu pada hari biasa serahkan kunci pada  supir dan nikmati bersantai di baris kedua, sedangkan pada weekend barulah kemudikan sendiri. Mobil ini banyak dipuji karena kenyamanannya, bahkan SUV asal eropa, dan penerusnya (Lexus RX generasi 3) pun tidak mampu menyaingi kenyamanan Harrier, ak.a Lexus RX generasi kedua. Sekali lagi, mobil ini bukan untuk anda yang speedgoers, karena sama sekali not fun to drive. Sebaliknya jika ingin Crossover SUV yang fun to drive dengan nilai harga yang setara dengan Harrier, belilah Mazda CX-7.

Trivia
- Mesin 2AZ-FE Toyota Harrier mirip dengan yang digunakan pada Camry maupun Alphard, sehingga untuk urusan part mesin bisa kanibal milik Camry lokal.
- Bagasi elektrik Harrier bisa dibuka secara manual, namun ada cara khusus, yaitu dengan menekan tombol di dalam laci penumpang depan, berupa tombol kecil yang jika ditekan akan menonaktifkan pembuka elektrik bagasi. Karena jika dengan paksa dibuka saat sistem pembuka elektrik menyala akan merusak hidraulis dari bagasi itu sendiri.
- Hingga saat ini Lexus RX generasi ketiga belum memiliki "kembaran" Harrier, sepertinya Toyota tidak ingin menciptakan Harrier lagi. Karena Harrier generasi terbaru sudah digantikan dengan Lexus RX270 yang merupakan entry level Lexus RX generasi ketiga bermesin 2700cc.
- Harrier di Importir Umum punya banyak trim, dan harga pun bervariasi tergantung trim yang dipilih. Jika mengambil full option tentu saja harganya jauh lebih mahal. Harrier L-Premium full option sudah dilengkapi dengan 3 kamera.






2013/04/16

Nissan X-Trail 2.5 St CVT



Model : Nissan X-Trail 2.5 St - CVT (T31)
Production Year : 2008-now
Price : IDR 373mills (new, 2013 price) , IDR 230-280mills (2nd hand, vary by year)
Engine : QR25DE 4-inline DOHC CVTC 170PS 226Nm
Dimension : 4630x1785x1685
Curb Weight : 1531kg
Transmission : XTronic CVT with M-Mode (6-speed)
Drivetrain : Front Engine-Front Wheel Drive (FF)
Wheel : 17x6,5 ; 215/65/17 (2008-2011), 225/60/17 (2012-now)
Suspension : Independent McPherson Strut with Stabilizer (Front) , Independent Multilink Strut with Stabilizer Bar (Rear)
Safety : Crumple Zone, Dual Front Airbags, ABS+EBD, Pretensioner Seatbelts, Neck Shock Mitigation Seat
Special Features : Xtronic CVT, Touch Screen DVD iPod & Bluetooth Ready (2012 Facelift), HID Xenon Headlights (2012 Facelift), Smart Keyless Entry

Review
Nissan X-Trail generasi kedua diluncurkan oleh Nissan Motor Indonesia pada 2008. Modelnya tidak banyak berubah dari generasi sebelumnya (T30) meskipun banyak yang menyatakan lebih suka model lawas, namun tidak bisa dipungkiri model terbaru ini lebih modern dan model lawas mulai terlihat usang di mata kita. X-Trail punya 3 tipe pada awal peluncurannya, 2.0 M/T, 2.5 St CVT, 2.5 Xt CVT. 2009 muncul X-Trail 2.0 CVT, dan pada 2010 meluncur tipe dress-up Autech. Dan pada 2012 meluncur X-Trail facelift dengan ubahan pada headlamp, stoplamp LED, dan model velg. X-Trail facelift diluncurkan dengan 5 varian dengan bertambahnya trim X-TREMER yang berupa tambahan aksesoris, dan selang beberapa waktu kemudian keluar Urban Selection untuk tipe St. 

Exterior
Tampilan luar Nissan X-Trail mencuatkan kesan gagah dan kokoh, karena bentuk "kotak" nya yang masih dipertahankan. Sekilas X-Trail terbaru tampilannya mirip dengan Honda CR-V generasi kedua. Dikarenakan bodi yang panjang tapi mengotak. 


Tampilan luar mengotak (velg bukan bawaan standar)


velg standar palang 6 R17 dibalut ban 215/65/17


buritan yang terkesan kokoh

Interior
Bagian interior X-Trail ini cukup sederhana, minimalis, namun dibalut dengan bahan kulit, seperti pada Mazda CX-5. Tampilan speedometernya jujur, agak kurang berkelas, namun pada versi facelift (2012) modelnya sudah berganti mirip mobil eropa. Bentuk setirnya pun agak kurang berkelas.... Karena hanya 1 warna, berbeda dengan trim teratas (XT) yang dilengkapi remote steering dan two-tone hitam dan silver.

tampilan speedometer

Interior keseluruhan (head unit bukan bawaan standar)
Gear lever

Behind the Wheel
Kesan saya terhadap posisi duduknya, cukup tinggi, hanya saja ciri khas mobil-mobil Nissan SUV, pandangan depan terhalang bonnet yang tinggi (entah apa maksudnya).... Jika anda pernah mengemudikan Nissan Juke, yes... posisi duduknya mirip-mirip... Sehingga feel mengemudinya sangat jauh berbeda dari rival terdekatnya Honda CR-V yang posisi duduknya lebih mirip sedan. Dan..... kesulitan kedua ada pada jangkauan tangan.... Anda akan kesulitan menemukan posisi duduk yang pas agar tangan anda bisa menjangkau head unit sekaligus setir dan gear lever dalam 1 posisi.... Jadi jika ingin mengganti track lagu, harap bersabar sampai lampu merah terdekat... 
QR25DE engine generasi kedua ini punya spec di atas kertas yang "turun" dibanding X-Trail lawas. QR25DE pada X-Trail lawas punya tenaga 180PS dan torsi 250Nm, sedangkan yang ini "hanya" 170PS dan 225Nm. Turun 10PS dan 25Nm. Namun dipadu dengan transmisi XTRONIC CVT, penyaluran tenaganya lebih halus dibanding X-Trail lawas, meski responnya lebih lambat daripada X-Trail lawas, semua orang yang pernah mengemudikan X-Trail lama (T30) akan merasa tarikan awalnya lebih enak yang lama daripada yang baru. Penyaluran tenaga girboks CVT memang punya kelemahan di putaran awal yang tidak seenak matik konvensional, tapi girboks CVT lebih efisien dan lebih nyaman dibanding matik konvensional. Pindahkan gear lever ke M-Mode dan responnya akan lebih enak, tapi ingat, M-Mode pada CVT ini dibatasi. Berbeda dengan transmisi tiptronic pada matik biasa yang bisa anda "hajar" sampai redline, M-Mode pada XTRONIC CVT di X-Trail tidak. Jika anda memaksa jarum tachometer tetap tidak akan bergerak sebelum anda menggeser tuas. Ini cukup mengganggu untuk pengemudi antusias, tapi bagi pengemudi santai hal ini tidak akan berpengaruh.... so what's the point of that M-Mode?? Setidaknya M-Mode pada X-Trail ini cukup membantu saat anda butuh engine brake di jalanan menurun.
1 hal yang positif pada mobil ini, bantingannya cukup lembut, ini SUV Crossover kelas 300juta ternyaman yang pernah saya tumpangi. Hanya saja kritik saya pada pengendalian, it feels like driving a family car.... Besar, lamban (baca= tidak lincah), minim feedback setir, dan tentu saja agak limbung. Jika anda butuh SUV Crossover untuk disetir sendiri, buy a Honda CR-V or Mazda CX-5....

Ergonomika
Besar diluar, belum tentu besar di dalam. Saya menyukai ruang bagasinya yang luas, karena mudah saat membawa barang-barang, namun tidak dengan row 2 nya. Row 2 nya sangat sempit untuk SUV Crossover berukuran sebesar ini, termakan volume bagasi. Mengapa Nissan tidak mau mengorbankan sedikit ruang bagasi untuk legroom yang lebih lapang di baris kedua?? 

Pros
- Kenyamanan
- Penyaluran tenaga halus
- Ruang bagasi besar
- Bahan interior
- Mode Manual pada transmisi
- Terbilang irit dibanding pendahulunya
- Fitur cukup lengkap

Cons
- Tenaga kurang responsif
- Legroom baris kedua sempit
- Handling buruk
- Pandangan depan terhalang bonnet
- Posisi mengemudi kurang nyaman
- Rem over sensitif

Pendapat Pribadi
X-Trail ini cukup nyaman, ya, untuk harga 300-400juta ini mobil ternyaman yang pernah saya tumpangi.... Karena itu anda lebih baik serahkan kunci pada supir dan nikmati duduk di belakang karena mengemudikan mobil ini sungguh tidak menyenangkan. Dengan catatan anda wanita atau pria berpostur tubuh kecil (<60kg)... karena orang bertubuh besar tidak akan merasa nyaman duduk di baris kedua. Jika anda hanya ordinary driver, bukan pengemudi antusias, mobil ini juga cukup baik. Tentu saja mendukung rutinitas anda yang sering membawa barang berukuran besar karena bagasinya sangat luas, atau anda seorang audiophile, belilah mobil ini karena bagasinya luas sehingga instalasi speaker dan subwoofer bisa fleksibel. Tapi untuk pengemudi antusias, sekali lagi, just avoid this car and go to Honda or Mazda to buy a CR-V or CX-5.

Trivia
- Minimnya ubahan desain dari X-Trail lama ke baru karena berdasarkan sebuah survey, orang-orang menyukai model X-Trail lama dan tidak berharap modelnya berubah, karena itu ubahan pada sektor exterior sangat minim,
- X-Trail juga memiliki varian diesel yang dijual di Jepang.
- Penggunaan XTronic CVT pada X-Trail merupakan standar baru Nissan, dimana produk-produk Nissan sekarang sudah menggunakan XTronic CVT seperti Nissan Juke, Serena C26, Elgrand, dan Teana, bahkan digosipkan Nissan Livina terbaru juga akan menggunakan Xtronic CVT.