2013/03/06

Chevrolet Captiva 2.0 VCDi FWD





Model : Chevrolet Captiva 2.0 VCDi  FWD
Production Year : 2007-Now
Price : IDR 363mills (New, 2013) ; IDR 190-260mills (2nd hand, vary by years)
Engine :Z20 1.99x cc, SOHC, VCDi Inline-4 150PS 320Nm (2007-2011) ; 163PS 360Nm (2011-now)
Dimension : 4.673x1.849x1.756
Curb Weight : 1.950kg
Transmission : 5-speed A/T(2007-2011) ; 6-speed A/T (2011-now)
Drivetrain : Front Engine-Front Wheel Drive (FF)
Wheel : 16inch, 215/70/16 Maxxis MA-707(2007-2011) ; 17inch, 235/60/17(2011-now)
Suspension : McPherson Strut with Coil Spring (Front) ; Independent 4-link with Coil Spring and Self Levelizer
Safety : Dual SRS Airbags, ABS+EBD, Monocoque Body Structure, 
Special Features : Rain sensing wiper, E-Brake(2011-now), Flat Folding front-facing 3rd row seats, Self Levelizer Suspension

Review
Chevrolet Captiva diluncurkan oleh PT.GMAI pada tahun 2007 sebagai SUV 7-Seaters alternatif penantang Honda CR-V dan kawan-kawan. Pada awal peluncurannya hanya ada 3 varian Chevrolet Captiva ; 2.4L M/T & A/T gasoline dan 2.0L A/T Diesel VCDi. Tahun 2009 diluncurkan Captiva 2.0L VCDi AWD A/T sebagai pelengkap, dan 2010 diluncurkan Captiva SS, sebagai lini Captiva Gasoline yang lebih powerful. 2011 Captiva mengalami minor change dengan perubahan front-end dan beberapa sentuhan pada fitur dan engine. Mobil yang saya coba (dan pakai) ini adalah Captiva 2.0 VCDi A/T FWD 2008, model non facelift.

Exterior
Captiva VCDi FWD ini mempunyai paras yang terkesan gagah, kokoh, sekaligus maskulin. Meski sekilas tidak tampak terlalu besar, tapi mobil ini cukup lebar, bahkan lebih lebar dari Mitsubishi Pajero Sport meski hanya beberapa centimeter saja (Captiva 1.849mm, Pajero Sport 1.815mm) berselisih sekitar 3cm. Memang tidak signifikan namun saya teringat betapa repotnya ketika harus melalui 2 palangan sempit di dekat rumah saya, saya harus extra hati-hati dan melipat spion. Terlihat lucu karena saya harus membuka kaca dan menutup spion secara manual dengan tangan, Captiva keluaran 2008 belum dilengkapi pelipat spion elektrik. Hal yang saya tidak sukai hanyalah : desain stoplamp belakang yang terkesan "murahan" dan................... velg standarnya yang hanya 16 inch bermodel sangat aneh dengan profil ban yang SANGAT janggal (215/70). Untunglah pada versi facelift sudah diganti dengan 235/60/17 dan dengan model palang banyak.






Interior
Interiornya jujur saja, kesan pertama dari dash nya, boring. Meter clusternya terlalu konservatif. Dan pada mobil ini, belum dilengkapi MID di tengah dashboard (padahal keren, mirip Toyota Harrier), sehingga tampilan dashboardnya benar-benar membosankan.... Slot kosong pada dudukan MID nya diganti dengan....... storage tersembunyi (storage sangat kecil dan hanya bisa menyimpan uang parkir, dan nota-nota pembayaran hutang anda.....). Hiburan yang bisa saya mainkan hanyalah HU Aftermarket... karena orangtua saya membelinya dalam kondisi bekas sudah dilengkapi ICE dan kamera parkir belakang oleh pemilik sebelumnya. Kesan kedua adalah interiornya seperti diperuntukkan untuk orang-orang eropa dan amerika yang berpostur besar. Joknya lebar dan tinggi, setirnya besar. Ini bagi saya kelebihan sekaligus kekurangan. Kelebihan karena mobil ini punya ruang sangat besar untuk orang berpostur tinggi besar. Kekurangannya ; too much blindspot.



Meter cluster.

Behind the Wheel
Jujur saja ini pertama kali keluarga kami memiliki mobil bermesin diesel common-rail w/ Variable Geometry Turbo. Ketika saya diserahi tugas untuk mengemudi oleh "tuan besar", terbayang sudah dahsyatnya torsi 320Nm yang berkitir dari 2000an RPM dan siulan turbo yang merdu. Pada tahun 2009 silam, Chevrolet Captiva VCDI merupakan mobil diesel common-rail dengan teknologi paling canggih dibandingkan merek lain saat itu. (Mitsubishi Pajero Sport Exceed, apalagi Toyota Fortuner D-4D)
Benar saja, torsi 320Nm dari mesin Captiva VCDI yang diraih pada RPM bawah cukup membantu dan nyaman untuk cruising dalam kota. Baik low speed cruising maupun mid-speed cruising. Untuk high speed cruising saya rasa mobil ini kurang menyenangkan, terlepas dari suara mesin diesel yang kurang enak di telinga, mobil ini sudah kehilangan tenaga saat tachometer sudah menunjuk angka 4000RPM. "Sweet Spot" mobil ini adalah pada 2000-3000RPM, lepas dari itu tenaganya sudah "ngos-ngosan". Karakter mesin diesel yang kuat pada RPM bawah namun loyo pada RPM atas. Wajar saja jika daya mobil ini hanya 150PS, yang dimana kurang lebih sama dengan Honda CR-V 2.0L. Namun dengan torsi besar, Captiva memiliki figur akselerasi yang lebih baik tentu saja. Handling mobil ini cukup baik untuk SUV berukuran besar, meski tentu saja dampak dari ban dengan tapak "kurus", kekurangan grip. Namun bisa diantisipasi dengan penggunaan velg dan ban lebar. Tidak perlu takut akan efek samping mobil bervelg besar dan lebar ; kekurangan tenaga. Mobil ini bertorsi besar dan penggunaan velg berukuran wajar (upsize 2inch) malah berdampak positif pada handlingnya. Saya malah menggunakan velg 20inch pada saat itu dan tenaganya masih cukup mumpuni. Bantingan mobil ini cukup keras, mungkin ini dampak dari penggunaan self-levelizer suspension yang menyesuaikan dengan load.
Hanya saja setelah penggunaan kurang lebih 2 tahun dengan menggunakan BBM Biosolar, mobil ini jadi loyo dan getaran mesinnya kasar. Saya baru menyadari ketika saya "iseng" test drive Captiva VCDI 2010 dan terasa tenaganya jauh lebih baik versi 2010 dan getaran mesinnya kok lebih halus?? 
Bahkan seorang teman saya ada yang kena nosel injektornya akibat menggunakan solar biasa. Dengan kata lain, Captiva VCDI wajib menggunakan BBM Diesel berkualitas tinggi seperti Sh*ll Diesel dan P**tam*n* D*X jika digunakan hingga >3 tahun.


Ergonomika
Meski interiornya terkesan "besar", ya, joknya "besar" sehingga banyak memakan tempat. Row 2 jadi tidak terlalu lega dibandingkan Honda CR-V, dan bagasinya pun tidak terlalu lapang meskipun jok dalam kondisi dilipat rata lantai. 

Pros
- Torsi besar
- Self-levelizer suspension
- Teknologi canggih
- Resale value cukup bertahan untuk mobil yang agak "kurang lazim"
- Mesin halus*
*dengan catatan menggunakan BBM berkualitas baik
- Handling cukup baik
- Tiptronic
- Irit 

Cons
- Tenaga terasa loyo saat menyentuh RPM 4000 keatas.
- Minim fitur (tipe non facelift keluaran awal2 2007-2008)
- Tidak direkomendasi menggunakan solar biasa
- Interior konservatif
- Isu durabilitas (mobil yang saya pakai hanya dalam 1 tahun shock depan kanan bocor, pernah sekali waktu Power Steering Fluid bocor secara tidak terduga, padahal awalnya mobil baik-baik saja ketika dibawa dari rumah. Dan isu durabilitas ini ternyata juga banyak dikeluhkan oleh pengguna Captiva yang lain)
- Kurang grip saat menggunakan ban standar

Pendapat Pribadi
Saya tidak heran jika varian diesel merupakan favorit. Mungkin SUV besar seperti Toyota Fortuner VNT dan Mitsubishi Pajero Sport DAKAR bukan selera kebanyakan orang. Beberapa orang mendambakan SUV yang size-nya tidak terlalu besar namun punya torsi yang enak sekaligus irit. SUV Gasoline 2400cc seperti Honda CR-V dan Nissan X-Trail memang powerful, namun dampaknya tentu saja boros karena faktor mesin bensin berkapasitas besar sekaligus kemacetan dan kondisi jalan yang tidak menentu. GM menjawab semuanya dengan Captiva. Meski Captiva keluaran awal memiliki banyak kekurangan termasuk isu durabilitas, namun GM terus berinovasi dalam hal fitur dan engineering, dan sekarang Captiva keluaran terbaru saya akui memiliki kualitas dan fitur yang jauh lebih baik daripada Captiva milik saya dulu. Baik varian diesel maupun bensin, GM sudah banyak memberikan improvement dari captiva-captiva keluaran awal. Termasuk penambahan varian AWD. Meski tentu saja GM harus banyak belajar dari Toyota dan Mitsubishi tentang bagaimana menciptakan mobil yang "durable" dan tidak banyak masalah.

Trivia
- Chevrolet Captiva spek Indonesia sebenarnya merupakan re-badging Captiva versi Korea, GM Daewoo Winstorm. Captiva pun masih berstatus CBU Thailand.
- Awalnya Captiva ditujukan sebagai pengganti Chevrolet Blazer yang sempat berjaya pada tahun '90an. Namun dengan munculnya Chevrolet TrailBlazer, tentu saja TrailBlazer lebih pantas menggantikan Blazer secara size dan engine.
- Banyak yang menyandingkan Captiva dengan Pajero Sport dan Fortuner, padahal secara rancang bangun dan ukuran berbeda jauh. Captiva menggunakan Monocoque sedangkan Pajero Sport maupun Fortuner berbasis Pick-Up Strada Triton dan Hilux yang bersasis tangga. Captiva lebih pantas disandingkan dengan Hyundai SantaFe 2.2 CRDi, sama-sama 7seater SUV berukuran tidak terlalu besar dan bermesin diesel. Sedangkan Captiva bensin boleh diklasifikasikan dengan Honda CR-V dan kawan-kawan karena secara ukuran tidak berbeda jauh dan bermesin bensin 2.400cc, hanya saja Captiva punya row 3.
- Captiva Gasoline keluaran awal hanya bertenaga 143PS meskipun punya kapasitas silinder 2.400cc, namun pada 2010 dengan keluarnya Captiva Gasoline SS, ia jadi lebih kompetitif dengan 171PS ECOTEC. Hingga sekarang mesin 2.400cc 143PS ditinggalkan dan Captiva Facelift Gasoline terbaru saat ini menggunakan mesin baru 2.400cc 171PS ECOTEC sama dengan Captiva SS 2010.

3 comments:

  1. Trims Mas Christian Aditya. Ulasannya obyektif. Tidak terus memuji tapi kritis. Kebetulan saya sangat menggemari Captiva dan berencana mengganti Grand Livina XV 1.5 (2011) dengan Captiva tapi second.

    Sarannya Captiva tahun berapa ya Mas? Saya kok lihat Captiva sekarang Matic semua. Apa gak ada lagi yang manual?

    Saya tunggu ulasannya tentang Trailblazer ya Mas. Salam hormat.
    Sonny

    ReplyDelete
  2. Sy pengguna Captiva 2012, sy usulkan kl beli yg Facelift saja, krn kelemahan2 yg disebutkan tadi sdh diperbaiki. Tenaga yg 2012 sebesar 163ps terasa sangaat luar biasa. Silent jg, dg kec lbh dr 50km, cuma kedengeran suara ban saja.

    ReplyDelete
  3. CHEVROLET BIG DEAL SPESIAL PROMO,TDP MINIM ATAU ANGSURAN MURAH
    MORE INFO HUB 097870715903(WA)/081298063044

    ReplyDelete